Asal Muasal Nama Segeri
OPINI | 01 May 2011 | 04:29
SEGERI merupakan salah satu kecamatan dalam lingkup Kabupaten Pangkep. Letaknya sekitar 70 kilometer sebelah utara Kota Makassar (Sulsel). Kalau anda naik bus dari Makasssar ke Toraja, misalnya maka kecamatan ini mudah ditandai karena sepanjang jalan poros Segeri berjejer ratusan penjual penganan khas dange. Jika menyebut nama ‘Segeri’, maka umumnya masyarakat luar Pangkep langsung mengaitkannya juga dengan KomunitasBissu Ya, memang. Komunitas ‘Bissu Dewatae’ yang umumnya dikenal masyarakat lewat atraksi seni tari maggirinya ini memang memusatkan aktifitasnya di Bola Arajange’ (rumah pusaka) di Kecamatan Segeri – Pangkep.
Kata “Segeri” diduga berasal dari bahasa bugis, “Se’geri”, yang artinya kurang lebih. Dalam tutur masyarakat sehari – hari kata ini seringkali dimaknai sebagai “tegas”, “menegaskan” atau “menggertak”. Penulis menduga hal ini berkaitan dengan watak pemberani Orang Segeri karena dari perjalanan sejarahnya yang banyak makan asam garam dalam peperangan, terlahir dari situasi perang dan pembunuhan. Mereka diharuskan tegas dan tidak boleh kalah gertak dari orang lain.
Kata “Segeri” banyak pula yang mengatakannya berasal dari kata “ Sigere’ – gere’ ” (Bugis : Saling membunuh atau saling memotong). Dugaan ini dilatar belakangi terjadinya peristiwa pertumpahan darah / perang di daerah itu pada masa lampau, dimana daerah itu menjadi tempat bertemunya dua orang atau dua kelompok yang sama – sama mempertaruhkan siri’nya (harga dirinya) yang harus terbalaskan (terbayar) setelah pertumpahan darah terjadi sebagai tumbalnya. (Makkulau, 2008)
Ada pula pendapat ketiga, yang mengatakan bahwa kata “Segeri” berasal dari kata “Sigegeri” (Makassar : geger ; ribut diringi tawa terbahak – bahak ; saling melampiaskan rasa senangnya ; ramai). Namun dugaan yang terakhir ini kurang mendapatkan konfirmasi di lapangan mengingat masyarakat Segeri adalah masyarakat berpenutur Bahasa Bugis, bukan Bahasa Makassar. Di masa kerajaan masih berlangsungpun, bangsawan dan rakyatnyabanyak kawin mawin dengan Luwu, Soppeng, Tanete dan Bone yang juga berpenutur Bahasa Bugis. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar